TEGAL - TKIT SALIMAH melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka dengan menngadakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Tema “Aku Sayang Bumi’, Topik Mengolah Sampah (17/2/2023). Kegiatan P5 ini diikuti oleh seluruh siswa kelas TK, PAUDIT SALIMAH, dan didampingi oleh guru selama 11 hari.
Kepala Sekolah TKIT SALIMAH. Nur Ismiyati, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan P5 ini bertujuan agar anak-anak TKIT SALIMAH memiliki karakter peduli lingkungan dan juga belajar bagaimana mengolah sampah yang dapat memiliki nilai jual, sehingga anak-anak juga belajar enterpreunership.
“Anak-anak diajarkan untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dan juga belajar bersama membutat ecoenzym dan ecobrik yang nantinya dipamerkan saat gelar karya santri dan bisa layak jual” ujar Nur Ismiyati.
Acara dimulai dengan upacara dan pemberian pijakan kepda para siswa untuk melaksanakan kegiatan P5 di Sekolah. Di Tahap Permulaan siswa diajak untuk mendengarkan Dongeng Kak Nella dan Boneka Zahra dari Kampung Dongeng. Bernyanyi, bergembira bersama dan bercerita tentang bagaimana cara menjaga kebersihan.
Setelah mendengarkan cerita dari Kak Nella, siswa diajak oleh guru untuk menjadi detektif sampah, memilah sampah dan memasukkannya kedalam sampah yang sudah ditentukan. Ada tiga sampah yang harus dipilah siswa yaitu sampah organik, sampah anorganik dan juga sampah residu. Dihari kedua siswa diajak oleh guru jalan-jalan menyusuri sungai di sekitar sekolah.
Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang keadaan sekitar sungai. Sepulang dari menyusuri Sungai siswa Nobar (nonton bareng) film serial Banyu di negeri sampah dan serial Sampah Sandi. Siswa diajak menceritakan Kembali apa yang mereka sudah saksikan.
Hari Ketiga adalah Tahap Pengembangan, dimana siswa diajak bermain dan belajar Bersama TEAM TESTA (Taman Edukasi Sampah Terpadu dan Agrowisata). Team Testa mengajarkan dan membantu siswa untuk membuat Ecoenzym dan Ecobrik. Tidak seperti yang lain Ecoenzym dibuat dalam wadah toples rapat, kali ini siswa TKIT SALIMAH diajak membuat ecoenzym dalam wadah botol bekas Air Mineral ukuran 1liter yang ditutup dengan balon untuk kegiatan percobaan sains.
“Kegiatan ini juga sekaligus pembelajaran sains bagi siswa TKIT SALIMAH”, ungkap Nur Ismiyati. Balon akan mengembang setelah beberapa hari karena berisi udara dari hasil fermentasi ecoenzym yang dibuat. Cairan antiseptic ini bisa juga dijual dipasaran dan nantinya juga akan dipamerkan di Gelar Karya Santri TKIT SALIMAH.
Selain ecoenzym Team Testa juga menemani teman-teman kecil TKIT SALIMAH membuat ecobrik. “kok sampahnya digunting-gunting sih” tanya Keanu. “ko sampahnya dimasukkan kedalam botol? Trus buat apa botol yang berisi sampah ini?” tanya Dzaki. Wah Team Testanya sampai kewalahan menjawab semua pertanyaan teman-teman kecil TK IT SALIMAH. Ecobrik dibuat dari guntingan kecil plastik bekas snack dan ditimbang hingga berat sampai 250 gram.
Setelah semua botolnya penuh, maka akan disusun menjadi satu, membentuk kursi mini, diikat yang kuat menggunakan lem khusus dan diperkuat juga dengan lakban. Lebih cantik lagi ditambah dengan sarung penutup kursinya. Selain bisa dibuat kursi mini, ecobrik juga bisa disusun menjadi dinding pembatas ataupun pagar rumah yang ramah lingkungan.
Hari berikutnya siswa diajak membuat lubang biopori di kebun belakang sekolah. Lubang ini bertujuan untuk mengurangi sampah basah. Dan dapat mengolah sampah dapur menjadi pupuk berguna. Lubang biopori ini juga berguna untuk mengurangi resiko banjir. Sampah anorganik/sampah basah dikumpulkan dalam lubang biopori ini, dan biarkan untuk beberapa bulan agar menjadi pupuk yang sempurna.
Ada 4 lubang biopori di kebun belakang sekolah dan lubang-lubang itu ditutup dengan galon air mineral. Lucunya galon-galon itu dilukis menyerupai kelinci. Jadi kami menamakannya “kebun lubang biopori Kelinci”. Semoga dengan adanya lubang biopori ini sekolah terhindar dari banjir dan anak-anak lebih senang datang kesekolah karena melihat replika kelinci di kebun Sekolah.
Selanjutnya kegiatan siswa TKIT SALIMAH adalah membuat bermacam kreasi dari sampah ataupun dari bahan daur ulang. Kami membuat kolase dari sampah cangkang telur, membuat bingkai foto dari kardus bekas dan bungkus snack, kami juga membuat tempat pinsil dari botol bekas dan kreasi-kreasi lainnya. Kreasi-kreasi ini akan kami pamerkan saat acara Gelar Karya Santri TKIT SALIMAH. Tidak hanya dipamerkan, tentunya dijual juga ya, sambil belajar menjadi Enterpreuner Muda.
Ditahap Peyimpulan siswa dan guru berdiskusi bersama tentang pertanyaan-pertanyaan yang terlintas dari pikiran siswa dan terjawab sudah dengan adanya proyek P5 ini. Kami juga menciptakan ragam tepuk sampah dan beberapa lagu yang kami nyanyikan sepanjang kami melakukan kegiatan proyek.
Anak-anak sangat senang sekali melakukan rangkaian kegiatan proyek P5 ini dan pastinya banyak menemukan pelajaran-pelajaran penting untuk membantu memecahkan masalah dilingkungan. Selamat berkarya dan Salam Bahagia.
0 komentar :
Posting Komentar