SOLO - Ada jamu kunir asem dan bubur sumsum dalam kegiatan gelar karya projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dan apresiasi seni serta kreativitas murid-murid SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta di halaman sekolah, Rabu (14/12) pagi.
Jamu kunir asem dibuat dan disajikan oleh murid-murid kelas 4. Adapun bubur sumsum dibuat dan disajikan oleh murid-murid kelas 1. Sebagai hasil dari proses kegiatan P5 yang mereka ikuti sebagai penerapan Kurikulum Merdeka pada semester 1 tahun pelajaran 2022/2023. Baik tema Gaya Hidup yang Berkelanjutan untuk murid kelas 4 maupun tema Kearifan Lokal untuk murid Kelas 1.
Dalam kegiatan ini mereka membawa peralatan dan bahan untuk mendemostrasikan cara membuat jamu kunir asem. Selain itu mereka juga mengemas dan menyajikannya ke dalam botol-botol yang telah diberi label.
Terlihat pula beberapa MMT Xbaner maupun spanduk yang menginformasikan tentang bahan dan alat, langkah-langkah membuat, dan manfaat jamu kunir asem. Sebagai display literasi bagi murid maupun yang berkunjung ke stand. Selain tentunya mereka dapat melihat langsung demonstrasi cara pembuatan jamu tersebut.
Jamu kunir asem yang sudah dikemas dalam botol-botol tersebut juga dibagikan kepada murid-murid kelas 4-6. Demikian pula bubur sumsum yang sudah dikemas dalam wadah, selain dipajangkan pada meja yang telah dihias, juga dibagikan kepada murid-murid kelas 1-3.
Salah satu murid kelas 4 yang ikut mempraktikkan cara membuat jamu kunir asem, Hauzan Adib Fatani (10) menyampaikan rasa senangnya dapat berbagi pengalaman kepada para pengunjung.
"Senang dapat berbagi pengalaman kepada para pengunjung. Ternyata dari bahan alam, empon-empon yang dapat tumbuh subur di negeri kita, dengan cara yang tidak terlalu sulit, dapat menghasilkan minuman tradisional yang berkhasiat," papar Fatani.
"Awalnya kami dikenalkan dengan tanaman empon-empon, tanaman boga. Jenis dan khasiatnya, juga praktik menanam langsung pada pot yang telah tersedia. Kami juga diajak outing ke Kidoland untuk menyaksikan langsung bagaimana proses pembuatan jamu. Hari ini kami mempraktikkan dan berbagi pengalaman dan produk kepada kakak kelas dan adik kelas, juga kepada guru-guru," lanjutnya.
Koordinator kegiatan P5 kelas IV, Bekti Riyanto, M.Si. menyampaikan bahwa gelar karya P5 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan P5 yang dilaksanakan secara terjadwal setiap hari Kamis.
"Ini adalah puncak P5 dengan tema Gaya Hidup yang Berkelanjutan. Harapannya warga sekolah, khususnya murid kelas 4 mengetahui proses dari awal hingga siap dikonsumsinya jamu kunir asem. Minuman tradisional yang berbahan alami dan tentunya menyehatkan," ungkap Bekti.
"Melalui kegiatan projek yang menjadi kekhasan Implementasi Kurikulum Merdeka ini, dapat mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila. Murid lebih kuat iman takwa dan akhlak mulianya dengan mengenal ciptaan-Nya berupa tanaman empon-empon. Mempu berpikir kritis dan kreatif membuat jamu dengan bergotong royong. Serta menghormati keragaman produk-produk makanan atau minuman tradisional yang ada di daerah lain," pungkasnya.
Selain gelar produk P5, juga ditampilkan kreativitas dan seni dari murid-murid kelas 1-6. Mereka berlatih percaya diri menunjukkan kebolehannya di atas panggung dihadapan ratusan murid dan guru. Ada yang menunjukkan tari kreasi, menyanyikan lagu-lagu nasional, ada pula yang menunjukkan keahlian bersepatu roda di halaman sekolah.
Ada juga apresiasi bagi murid-murid yang aktif berliterasi dengan mendapatkan Perpustakaan Awward. Termasuk pengumuman hasil lomba classmeting futsal, tarik tambang, adzan, sholat berjamaah, tartil Al-Quran, paduan suara lagu nasional, dan menulis surat untuk ibu.
0 komentar :
Posting Komentar