Banjarnegara- (26/11) Ratusan peserta Puncak Peringatan Hari
Guru Nasional JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah dari berbagai kabupaten/kota disambut
meriah alunan musik Tek-tek dan karakter pewayangan Semar dan Gareng. Kesenian Tek-tek
tradisional khas Banjarnegara dari kelompok musik “Gubug Angklung” pimpinan Windi
Al Amin membawakan lagu-lagu religi.
Simbol Semar Gareng merupakan ikon pada pikulan dawet Ayu
Banjarnegara. Semar dan Gareng yang disingkat mareng merupakan filosofi
pengharapan pada musim mareng atau kemarau. Dengan Semar dan Gareng pada
pikulannya, pedagang dawet ayu berharap pembeli datang untuk membeli dawet ayu.
Windi Al Amin, Ketua Paguyuban Tek-tek menyatakan,
"Kesenian Tek-tek menjadi sarana syiar agama Islam memadukan seni dan
syair Islami dalam lagu religi yang dilantunkan vokalis tek-tek,” ungkapnya.
Muhamad Al Akhyar, Ketua Panitia HGN JSIT Indonesia mengatakan
bahwa penyambutan peserta dengan karakter semar dan gareng serta iringan kesenian
angklung agar ada kesan gembira dari para peserta. Ratusan peserta hadir dari seluruh
kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
"Sebagai bentuk memuliakan tamu, panitia menyambut para
peserta dengan tek-tek sebagai Kesenian tradisional Banjarnegara serta Semar
dan Gareng perwajahan dari Dawet Ayu Banjarnegara.", jelasnya, saat
ditanya mengenai tujuan dihadirkannya Tek-tek dan Semar Gareng di tengah
perhelatan Hari Guru Nasional (HGN) JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah.
Peringatan HGN JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah akan
digelar selama dua hari ke depan, Sabtu-Minggu (26-27/11). Berbagai acara akan
meramaikan rangkaian kegiatan ini. Diantaranya lomba guru dan kepala sekolah,
seminar nasional Pendidikan, konser nasyid, dan lain sebagainya.
0 komentar :
Posting Komentar