SOLO - Sejumlah 120 murid-murid kelas 4 SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta mengikuti kegiatan outing class di Kidoland, RT 03 RW 01 Plesan, Nguter. Salah satu tempat rekreatif dan edukatif pembuatan jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo, Jumat (23/09) pagi.
Sejak pagi, mereka tampak sumringah saat berkumpul di halaman sekolah. Memakai pakaian lapangan, bersepatu, bertopi, sembari menggendong tas punggungnya. Berisi perbekalan, alat tulis, baju ganti yang telah diinformasikan sebelumnya.
Berdoa bersama dan melafalkan hafalan beberapa surat pendek dalam Al-Quran. Bertepuk riang menggugah semangat, serta mendengarkan nasihat kebaikan dari guru. Agar menjaga adab selama kegiatan, mengedepankan budaya tertib dan antre, menjaga kebersihan dan kerapian lingkunguan, mematuhi ketentuan yang ada di lokasi.
Setelah semuanya siap, mereka bergegas menuju ke armada bus yang akan mengantar mereka menuju lokasi. Mereka pun asyik menikmati pemandangan selama perjalanan bersama teman-teman.
Ketua Panitia Kegiatan Outing Class Kelas 4, Bekti Riyanto, S.Si., M.Si. mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang telah dilaksanakan pada pekan-pekan sebelumnya.
"Memanfaatkan waktu jeda pasca Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) 1, kita gunakan untuk melanjutkan kegiatan P5, dengan konsep outing class. Melanjutkan dan menguatkan tema P5 yakni Gaya Hidup Berkelanjutan," papar Bekti.
"Setelah sebelumnya murid-murid mempelajari tentang tumbuhan, apotek hidup dan manfaatnya, bertanam empon-empon. Hari ini kita lanjutkan dengan belajar dan praktik langsung memanfaatkan sebagian dari empon-empon, untuk membuat minuman tradisional yang berkhasiat. Mereka belajar lansung pada sumbernya, yakni di salah satu tempat edukasi dan produksi jamu tradisional di Sukoharjo, yang termasyhur sebagai kabupaten pemroduksi jamu tradisional," terangnya.
Salah satu murid kelas 4C yang ikut langsung praktik membuat produk, Kenes Jaladra Maharanie (10), mengungkapkan rasa senangnya dapat membuat jamu kunir asem yang sarat manfaat.
"Senang dapat membuat jamu kunir asem bersama teman-teman. Bahan-bahannya ada kunir, asem jawa, garam, gula jawa, dan air matang 500ml. Adapun alat-alat yang digunakan ada alat penumpuk, saringan, mangkok, dan alat masak," ungkap Kenes.
"Cara membuat jamu kunir asem, tumbuk kunir sampai halus. Campurkan asem jawa, gula jawa, dan garam ke dalam air. Kemudian disaring dan dimasak. Jadilah jamu kunir asem yang memiliki khasiat," terangnya.
Sementara salah satu murid kelas 4B, Yahya Sastra Jendra (10) mengungkapkan pengalamannya menemukan tanaman apotek hidup dan khasiyatnya yang ada di Kidoland. Ia menuliskan juga pada Lembar Kerja Siswa yang telah dibagikan.
"Ada merica perdu, mengandung antioksidan yang baik. Daun kelor, berguna untuk menurunkan kadar gula darah. Jati belanda, berkhasiyat menurunkan berat badan. Jeruk purut berkhasiyat melindungi jantung. Jeruk nipis berguna untuk meningkatkan kekebalan jantung," jelasnya.
Waka Humas SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta, Rahmat Hariyadi, S.Pd. menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan outing class dari awal hingga akhir, menguatkan karakter-karakter mulia yang senapas dengan profil pelajar Pancasila.
"Murid-murid berdoa dan menghafal surat dalam Al Quran, menguatkan karakter beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjaga adab, budaya antre, menjaga kebersihan, mengindahkan ketentuan tatib, menguatkan akhlak mulia. Bertanggung jawab atas barang miliknya menguatkan kemandirian. Membuat jamu kunir asem secara berkelompok menumbuhkan jiwa gotong royong, membuat jamu kunir asem melatih berpikir dan bertindak kreatif. Mengetahui beragam tanaman dan khasiyatnya, memahami keberagaman dan keagungan ciptaan-Nya, melatih berpikir kritis. Mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini akan terus menguatkan profil pelajar Pancasila pada setiap diri murid," harapnya.
0 komentar :
Posting Komentar