Semarang-Jaringan
Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Tengah menggelar Workshop
Kepala Sekolah, Sabtu (29/2) bagi 60 Kepala Sekolah Islam Terpadu yang tersebat
di Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan Kota Salatiga. Acara
ini digelar di aula komplek SDIT Bina Insani Banyumanik, Kota Semarang.
Workshop ini
menghadirkan narasumber dari Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia, Dr. Sukro
Muhab, M.Si. Dalam paparannya ia mendorong kepala sekolah TKIT, SDIT, SMPIT,
dan SMAIT di bawah naungan JSIT Indonesia menjadikan sekolah itu efekti,
bermutu, dan berperadaban.
“Sebagaimana visi misi
para pendiri JSIT Indonesia, Sekolah Islam Terpadu yang kita dirikan harus
menjadi sekolah yang efektif, bermutu, dan berperadaban. Kepemimpinan kepala
sekolah menjadi point penting dalam mewujudkan sekolah yang terbaik,” kata
Sukro Muhab.
Sekolah Islam Terpadu
(SIT) harus mampu melahirkan generasi yang siap untuk berkompetisi di tingkat
global dengan bekal ilmu pengetahuan dan karakter yang kuat. Setiap peserta
didik dibina tidak hanya sampai tataran materi atau teori tetapi sampai tataran
implementasi sehingga bisa menghasilkan karya cipta.
Sigit Cahyantoro,
Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah mengatakan bahwa di Jawa Tengah sudah
ada 40 lembaga SIT yang mengikuti lisensi dari JSIT Indonesia. Program lisensi
ini terus berlanjut untuk mengukur standar mutu JSIT sebagai landasan filosofis
dan pengelolaan program, serta memahami sekolah mutu, sekolah mampu
melaksanakan prinsip efektif dan bermutu.
“JSIT mendorong
sekolah islam terpadu menjadi efektif dan bermutu dengan bergulirnya program
lisensi dari Badan Lisensi Sekolah Islam Terpadu. Lisensi ini digelar dengan
mengukur 11 standar yang harus dimiliki oleh SIT di bawah naungan JSIT
Indonesia,” kata Sigit Cahyantoro.
0 komentar :
Posting Komentar