Ketua dan Sekjend JSIT Jawa Tengah saat memandu diskusi menindaklanjuti hasil Keputusan Rakornas JSIT Indonesia yang mengamanahkan Jawa Tengah sebagai tuan rumah Munas JSIT V tahun 2020. |
Magelang-Sigit Cahyantoro, Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Sabtu
(25/1) menginformasikan bahwa Musyawarah Nasional (Munas) JSIT Indonesia ke-5
pada tahun 2021 akan digelar di Jawa Tengah. Hal itu berdasarkan hasil Rakornas
JSIT Indonesia yang digelar di Jakarta bulan Desember 2019 lalu yang memberikan
amanah kepada JSIT Jateng sebagai tuan rumah.
Sigit Cahyantoro mengatakan ini merupakan
sebuah amanah yang berat, namun dengan mengharap ridho dan pertolongan dari
Allah insya Allah kami siap untuk amanah tersebut. Diperkirakan peserta yang
akan menghadiri Munas ke-5 nanti lebih dari 3.500 peserta dari seluruh provinsi
di Indonesia.
“Ini adalah amanah yang berat. Namun dengan
bermodal keyakinan dan SDM yang solid insya Allah JSIT Jateng siap untuk
melaksanakan event besar JSIT Indonesia ini. Dua kota yang memungkinkan untuk
menggelar perhelatan akbar ini adalah Kota Semarang dan Kota Solo,” kata Sigit
Cahyantoro.
Eka Muliyanto, Ketua JSIT Korda Semarang
mengatakan memang di Kota Semarang ada beberapa hotel yang bisa menampung
peserta hingga ribuan. Akses transportasi udara, laut, dan darat juga memadai. Namun
kami belum bisa membayangkan bagaimana menyambut ribuan tamu dari seluruh
Indonesia dalam agenda besar tersebut.
“Memang di Kota Semarang ada beberapa hotel
yang bisa menampung ribuan peserta. Akses transportasi juga ada. Namun kami
belum berani menyatakan siap seratus persen untuk ketempatan acara skala
nasional tersebut. Perlu penjajagan dan koordinasi tersebut,” kata Eka.
Sama halnya yang disampaikan oleh, Zaenal
Abidin, Ketua JSIT Korda Solo. Ia mengatakan di Solo kesulitan untuk menemukan
tempat yang bisa menampung ribuan orang, kecuali di tempat terbuka, seperti
stadion. Jadi, dari Solo juga belum berani menyatakan bersedia. Namun apapun
nanti keputusan dari pengurus, kami siap melaksanakannya.
“Di Solo juga kesulitan menemukan tempat yang
bisa menampung ribuan orang, kecuali tempat terbuka seperti stadion. Tentu hal
itu tidak memungkinkan. Tapi, apapun nanti keputusan dari pengurus, kami siap
melaksanakan dengan sebaik-baiknya,” kata Zaenal.
Dari paparan dua Ketua Korda tersebut, Athoilah
dan Kusdiharno, Pengurus JSIT Jateng yang lain memberikan usulan kolaboratif. Bagaimana
kalau dua Kota besar di Jawa Tengah tersebut menjadi tempat diselenggarakannya
Munas. Kota Semarang menjadi tempat pelaksanaan pembukaan dan Inti acara Munas
serta tempat kedatangan para peserta utamanya dari luar Jawa. Sedangkan Kota
Solo sebagai tempat wisata bagi para peserta dan tempat kepulangan peserta.
“Bagaimana kalau Kota Semarang dan Kota Solo,
semuanya menjadi tempat terselenggarakannya kegiatan Muna. Semarang untuk acara
inti, Solo untuk wisata dan tempat beli oleh-olehnya,” kata Athoilah.
0 komentar :
Posting Komentar