Pengurus JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah berpose dengan Para Peneliti di depan kantor Balai Litbang Agama Semarang, Senin (4/2/2019) |
Semarang- Pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu
(JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Tengah yang langsung dipimpin oleh Ketua Umum,
Sigit Cayantoro mengadakan audiensi dengan struktur Balai Litbang Agama
Semarang (BLAS), Senin (4/2/2019). Kegiatan audiensi diterima langsung oleh para
peneliti bidang agama dan keagamaan yang dipimpin oleh Wahab di kantor Balai
Litbang Agama Semarang Jalan Untungsuropati Kav. 70 Bambankerep Ngaliyan
Semarang.
Sigit Cayantoro, Ketua JSIT Indonesia Wilayah
Jawa Tengah mengatakan bahwa kegiatan audiensi ini bertujuan untuk menjalin
komunikasi dan kemitraan dengan Balai Litbang Agama Semarang. BLAS yang fokus
pada bidang penelitian, beberapa waktu lalu melakukan penelitian tentang
implementasi pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di
sejumlah SMPIT di Jateng, DIY, dan Jatim yang tergabung dalam JSIT Indonesia.
“Tujuan dari audiensi ini untuk bersilaturrahim
menjalin komunikasi dan kemitraan dengan Balitbang Agama Semarang. Juga untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dari SMPIT yang menjadi obyek penelitian. Tentu
ada temuan yang bisa menjadi bahan evaluasi bagi JSIT untuk senantiasa
memberikan kontribusi positif bagi pendidikan di Indonesia,” kata Sigit
Cayantoro.
Para peneliti dari Balitbang Agama Semarang
menyambut audiensi tersebut dengan baik. Mereka juga memberikan apresiasi yang
luar biasa kepada sekolah-sekolah islam terpadu di bawah naungan JSIT yang
mampu mengimplementasikan keislaman pada peserta didik. Hal itu terlihat dalam
pembiasaan islami yang terlaksana di sekolah. Di sekolah IT tidak hanya teori
namun sudah langsung dipraktikkan. Bahkan peningkatan keislaman tidak hanya muncul
dari peserta didik. Para orang tua siswa juga mendapatkan pengaruh positif
dengan meningkatnya keberislaman mereka.
Pengurus JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah berpose dengan Para Peneliti di depan pintu kantor Balai Litbang Agama Semarang, Senin (4/2/2019) |
“Kami mengapresiasi betul kepada sekolah IT
yang sangat bagus dalam mengimplementasikan keislaman di sekolah utamanya dalam
pembiasaan-pembiasaan islami, seperti shalat, membaca Al-Quran, menghafal
Al-Quran dan Hadits, dan pembinaan karakter untuk siswa. Tidak hanya peserta
didik, kami menemukan orang tua siswa juga mendapatkan pengaruh positif karena
menyekolahkan anaknya di sekolah islam terpadu,” kata Muhlis salah satu
peneliti.
Peneliti yang lain, Siti Muawanah dalam
kesempatan itu juga memberikan masukan kepada JSIT agar lebih meningkatkan
kompetensi guru PAI. Baik mengenai model pembelajaran maupun metode
pembelajaran agar lebih menarik bagi siswa. Guru PAI juga diharapkan bisa
memanfaatkan kemajuan teknologi guna meningkatkan kegiatan pembelajaran. Selain
itu, ia juga berharap kepada JSIT Indonesia untuk secara intensif menjalin
komunikasi dengan Kementerian Agama sehingga bisa bersinergi pada program dari
kementerian tentang peningkatan profesionalisme guru PAI maupun yang lainnya.
Sigit Cayantoro, Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah memberikan kenang-kenangan buku standar mutu sekolah islam terpadu kepada Wahab, Ketua Peneliti Balitbang Agama Semarang |
“Dari temuan kami di lapangan mengenai guru PAI
di SMPIT, kami memberikan saran agar JSIT ke depannya mengadakan kegiatan untuk
peningkatan kompetensi guru PAI. Beberapa guru yang kami temui masih
menggunakan pola-pola pembelajaran konvensional yang membuat para siswa kurang
bersemangat. Selain itu, kami berharap JSIT bisa menjalin komunikasi dengan
Kementerian Agama agar bisa bersinergi untuk penguatan profesionalisme guru PAI
maupun program lain yang memungkinkan untuk bekerjasama,” kata Siti Muawanah.
0 komentar :
Posting Komentar